Friday, March 29, 2019

Keunggulan Transistor Sanken vs Toshiba [Review TERBARU] 2019

Keunggulan Transistor Sanken vs Toshiba [Review TERBARU] 2019


Daftar isi [Tampil]
Apa itu transistor? Pengertian transistor adalah alat semi konduktor yang biasanya digunakan sebagai penguat, sirkuit pemutus, dan penyambung, stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan masih ada banyak lagi. Fungsi transistor pada dasarnya hampir mirip seperti kran listrik pada umumnya, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan terjadinya pengaliran listrik yang lebih akurat dari sirkuit sumber listrik.

Keunggulan Transistor Sanken vs Toshiba [Review Lengkap]
Keunggulan Transistor Sanken vs Toshiba [Review Ter lengkap]

Contohnya saja seperti transistor final pada power amplifier yang memang menjadi salah satu komponen penting dan paling vital. Transistor nanti akan bekerja cukup keras, apalagi jika akan digunakan untuk mengangkat speaker dengan impedansi dibawah 4 ohm, tentu saja yang demikian ini bisa membuat transistor cepat panas. Di pasaran sudah banyak dijual transistor yang bisa Anda pilih. Beberapa diantaranya yang paling difavoritkan dan banyak dicari adalah transistor Sanken dan Toshiba. Kira – kira apa sih, keunggulan transistor Sanken dan Toshiba tersebut? Mari simak review selengkapnya di bawah ini.

Keunggulan Transistor Sanken vs Toshiba

Keunggulan Transistor Sanken vs Toshiba [Review Lengkap]

Keunggulan transistor Sanken

Jika berbicara mengenai keunggulan yang ditawarkan oleh transistor Sanken ini pada dasarnya tidak kalah menariknya dengan transistor Toshiba. Transistor Sanken hadir dengan daya sebesar 200 watt per pasang. Lalu untuk kisaran harganya sendiri ditawarkan sekitar Rp 60 ribu rupiah.

Transistor Sanken tersebut umumnya memiliki bentuk lebih besar dari transistor Toshiba. Bahkan karakter yang dihasilkan transistor Sanken ini cenderung ngesub banget. Itu artinya transistor tersebut memang benar – benar bagus untuk subwoofer dan lebih layak digunakan di dalam ruangan (indoor).

Meksipun demikian, bukan berarti Anda tidak bisa menggunakannya di luar ruangan, tetapi transistor Sanken sepertinya kurang bagus dan tidak terlalu cocok untuk midle dan high. Transistor milik Sanken ini kebanyakan tidak mudah panas, bahkan meskipun Anda harus memilih 2 ohm speaker 15 inch x 4 per mono 700 watt yang disetel seharian penuh.

Keunggulan transistor Toshiba

Lalu jika berbicara mengenai transistor milik Toshiba sendiri ternyata juga menjadi yang paling banyak diminati. Transistor Toshiba ternyata menggunakan power buildup atau pun rakitan. Tidak hanya itu, transistor Toshiba memiliki 150 watt per pasang. Bahkan harga yang ditawarkannya pun lebih terjangkau, yakni sekitar Rp 25 – 30 ribu rupiah per pasang.

Toshiba hadirkan sebuah transistor yang memiliki karakter suara lebih lantang, sehingga cocok digunakan untuk mengangkat speaker bagai jenis, baik sub, low, mid, atau pun high. Tidak sama seperti transistor Sanke, transistor Toshiba ini memang lebih mudah panas. Maka dari itu cara paling aman yang harus Anda lakukan di sini adalah memperbanyak transistor final tetapi suply daya harus mencukupi, sehingga suara bisa tetap maksimal.

Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP 111 Replies Ada bermacam merk dan varian dari transistor yang cocok sebagai penguat akhir atau final untuk power audio yang banyak dijual ditoko elektronika. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi kita para perakit audio, sehingga kita bisa mudah menyesuaikan dengan kebutuhan akan amplifier kita. Dipasaran ada tersedia berbagai merk dan type, misalnya Thosiba, Sanken, MOSPEC, MJL, jengkolan, MEXICO, TIP, NJW, dsb. Apa yang membedakan diantara semuanya?…. secara prinsip kerja transistor sama saja, namun hal utama yang paling mempengaruhi terhadap kebutuhan audio kita adalah voltasenya, disipasi daya, dan tentu saja harga dari masing-masing transistor tersebut. Baca juga : Kerusakan Umum pada Driver POWER Amplifier OCL 150 watt Untuk itu anda perlu melihat kebutuhan Anda terlebih dahulu sebelum memilih diantara masing-masing type transistor, sehingga nantinya nggak akan ada hal yang sia-sia. Misalnya sebagai contoh : Anda saat ini sudah memiliki sebuah trafo berukuran 5 amper; dengan tegangan output maksimal 32volt…. Nah, dengan adanya trafo yang sebesar itu, maka anda hanya akan sia-sia jika memilih transistor final sanken 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295; hal ini karena transistor type tersebut selain cukup mahal, juga memiliki spesifikasi yang tinggi, yaitu 230v, 17 ampere, dengan daya maksimal 200watt. Kenapa saya bilang sia-sia?. Sia-sianya karena trafo yang anda miliki kurang mencukupi untuk kebutuhan supply arus(kurang ampere) untuk tr final tersebut, sehingga daya outputnya pun tidak akan bisa maksimal; artinya anda hanya buang-buang duit saja. Transistor yang sesuai dengan trafo anda adalah TIP 3055/TIP2955 atau jengkolan 2N3055 dan pasangannya yaitu MJ2955. Tapi kalau trafo Anda adalah produk 5 amper besar/5A murni, maka 1 set sanken 2SC2922 – 2SA1216 mungkin masih sesuai. Paham khan maksud saya?… hehe PERBEDAAN MACAM-MACAM TRANSISTOR FINAL AMPLIFIER Lain hal nya jika Anda memiliki trafo 10amper, yang mampu menyuplai tegangan hingga 60VDC, maka Anda bisa memilih final type 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295 supaya Power amplifier Anda mampu mengeluarkan daya maksimal hingga 400 watt stereo. Apakah hal itu sudah tidak sia-sia?…. Tidak, karena daya keluaran maksimal juga tergantung dari faktor speakernya juga, maka speaker Anda harusnya mampu menampung daya 400watt dengan impedansi 4ohm. Anda bisa menggunakan 2 buah speaker 8 0hm 200 watt yang diparalel. Baru itu namanya tidak sia-sia. Segitu saja basa-basinya, sekarang marilah kita mengenal berbagai type transistor final audio ampifier. Baca juga : Penyebab dan cara mengatasi Suara Mendengung Amplifier Rakitan Berikut mengenai perbedaan berbagai TR final audio amplifier yang banyak digunakan oleh perakit atau penggemar audio Transistor final audio Sanken 2SC2922 – 2SA1216 Sepasang TR final type dari produk sanken ini kayaknya yang paling menjadi primadona diantara para penggemar audio. Selain mudah dijumpai dipasaran, type transistor sanken ini harganya relatif terjangkau, maksimal voltase cukup yaitu hingga 180V dan kuat arus maksimal 17 ampere, mampu mengeluarkan daya hingga 200watt. Type ini juga bisa di gunakan untuk power amplifier luar ruangan yang berdaya besar ribuan watt, juga bagus digunakan untuk audio rumahan. Bagaimana caranya jika akan kita digunakan untuk power audio lapangan berdaya ribuan watt?… Tentu saja tegangan dan kuat arus(ampere) trafo supply perlu ditingkatkan, namun kita juga perlu menggunakan beberapa set sanken 2SC2922 – 2SA1216 untuk menyesuaikan dengan ketersediaan power supplynya. Sedangkan kalau untuk kebutuhan audio ruangan, maka 1 set TR final ini dengan 10 amper trafo sudah sangat baik. Masih ada beberapa type varian TR penguat akhir produk dari sanken yang tentunya tersedia dalam bermacam spsifikasi yaitu termasuk : Sanken 2SC3858 – 2SA1494 => 200 Watt, 200V, 17 Ampere. 2SC3264 – 2SA1295 => 200 Watt, 230V dan 17 Ampere. Transistor final audio TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 Beda dengan SANKEN 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 memiliki bentu fisik yang lebih kecil. Transistor jenis ini juga banyak dipilih oleh penggemar audio untuk menggetarkan lingkungan sekitarnya. Menurut datasheet, type TR final ini mampu menerima tegangan maksimal 230V dengan kuat arus hingga 15 ampere. Namun dengan daya maksimal hanya 150watt, maka daya maksimal dari TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 lebih kecil daripada sanken 2SC2922 dan 2SA1216. Namun meskipun lebih kecil dari sanken 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 bisa menerima arus listrik hingga sebesar 230V. Dengan demikian, transistor ini menurut saya lebih cocok untuk dipakai sebagai TR final untuk power audio skala besar; dengan asumsi mampu menerima strum yang jauh lebih tinggi yang artinya akan lebih tahan panas. Lihat Juga : Harga Speaker Aktif Polytron Multimedia Bluetooth 2019 Transistor final audio NJW0302 – NJW 0281 Transistor type NJW lebih kecil lagi daripada Thosiba, namun memiliki tegangan maksimal yang besar hampir setara dengan THOSIBA 2SC5200 dan 2SA1943 yaitu Voltase maksimal 250V, 15 Amper, dan daya maksimal 150watt. Jika Anda memilih NJW, artinya Anda akan membangun power amp dengan daya yang tinggi. Karena tegangannya tinggi, maka jenis type ini bisa dipakai untuk driver class H. Alasannya class h memakai steper yang menggunakan tegangan versi high sebesar 120V – artinya transistor NJW lebih dingin daripada jika pakai sanken untuk class H. Transistor final audio MOTOROLA MJ15003-15004 dan MJ15024-15025(jengkolan) MJ15003-15004 dan MJ15024-15025 adalah transistor yang dibuat untuk final amplifier yang berdaya sangat besar, yaitu untuk 1 setnya mampu memberikan daya ampli sebesar maksimal 240 watt. Transistor ini berbentuk jengkolan. TR final buatan Motorola ini sama-sama mampu menghasilkan daya hingga 240 watt. Cukup besar bukan?….. Lalu apa yang membedakan?…. Tegangannya maksimalnya-lah yang membedakannya. Kalau MJ15003-15004 mampu menerima tegangan hingga 140V 20A, sedangkan MJ15024-15025 hingga 400V 16 ampere. Sehingga akan lebih dingin jika dibandingkan dengan sanken jika menggunakan tegangan yang sama misalnya 90volt – artinya tentulah lebih awet ….Lha wong harganya saja beda jauh.. hehe Nah anda pilih yang mana?…. Sesuaikan saja dengan kebutuhan anda,,, Transistor final audio MJL21193 – MJL21194 Transistor ini memiliki kemampuan menerima tegangan hingga 250v 16 ampere, dan keluaran daya maksimal hingga 200 watt. Sepertinya setara dengan Sanken 2SC3264 – 2SA1295, dan yang membuat pilihan diantara keduanya adalah harganya. Tapi menurut saya, kalau masing-masing adalah produk asli dan bukan KW, maka keduanya akan sama-sama mantab untuk PA Anda. Jengkolan 2N3055 – MJ2955 dan TIP TIP3055-TIP2955 Kedua jenis transistor final amplifier ini memiliki datasheet yang sama yaitu 100 volt 15 ampere dan 150watt. Kalau saya mendingan memilih yang TIP, karena lebih mudah dipasang pada pendingin, :). Hanya saja, karena body jengkolan adalah logam, maka panas yang dihasilkan lebih cepat di salurkan ke heatsink sehingga tida cepat mengalamipenurunan daya dan berpeluang lebih awet. Kalau Anda memilih jenis transistor ini maka Anda hanya akan membuat sebuah audio ruangan yang sedikit lebih menendang. Namun sekali lagi, hal ini juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Masih banyak lagi merk dan type dari TRansistor final audio yang beredar dipasaran, termasuk : 2SA1103 – 2SC2578; spek datasheet = 100 volt, 7ampere, 70 watt ============ 2SA1105 – 2SC2577; spek datasheet = 120 volt, 9ampere, 90watt ============ 2SA1106 – 2SC2851; spek datasheet = 140volt, 10ampere, 100watt ============ 2SC2580 – 2SA1105; spek datasheet = 120volt, 9 ampere, 90 watt ============ 2SC2581- 2SA1106; spek datasheet = 140 volt, 10ampere, 100watt ============ JENGKOLAN 2N3773 – 2N6609; spek datasheet = 160 volt, 16ampere, 160watt =========== SANKEN 2SA1295 -2SC3264; spek datasheet = 200 volt, 17ampere, 200watt =========== SANKEN 2SA1494-2SC3858; spek datasheet =200volt, 17ampere, 200watt ============ TOSHIBA 2SA1095 – 2SC2565; spek datasheet =160 volt, 15ampere , 150watt ============ Catatan : spesifikasi datasheet V misalnya 160V atau 250V adalah tegangan C dan E, jadi bukan berarti power ampli bisa disuply dengan tegangan secara langsung sebesar itu. Spesifikasi W ( misalnya 200W) adalah disipasi daya, bukan keluaran dalam output. Disipasi daya bisa merujuk kepada operasi aman atau safe operating dari komponen tersebut – jadi artinya komponen tersebut mampu beroperasi hingga batas itu. Misalnya disipasi daya final sanken adalah 200W, maka bisa diartikan bahwa tr final sanken itu mampu atau aman mengeluarkan daya output amplifier hingga sebesar 200W puncak. Jadi bukan berarti kita menggunakan 1set final sanken dengan disipasi daya 200W, maka outputnya pasti 200watt rms. Tidak seperti itu, karena daya terjadi karena P=V.I. Baca juga : Cara menghitung daya keluaran power amplifier. Baca juga : Cara Membuat Box Speaker PLANAR, Skema & kelebihannya Demikian sekilas pembahasan tentang Perbedaan dari berbagai type Transistor Final untuk Power Amplifier, yaitu TR final jenis Jengkolan, merk Sanken, Toshiba, type Mjl, NJW, mexico, mospec, dan TIP. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai macam transistor final amplifier yang umum beredar dipasaran yang bisa Kita manfaatkan sesuai dengan kebutuhan sound sistem.

Read more at www.spiderbeat.com: Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP
Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP 111 Replies Ada bermacam merk dan varian dari transistor yang cocok sebagai penguat akhir atau final untuk power audio yang banyak dijual ditoko elektronika. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi kita para perakit audio, sehingga kita bisa mudah menyesuaikan dengan kebutuhan akan amplifier kita. Dipasaran ada tersedia berbagai merk dan type, misalnya Thosiba, Sanken, MOSPEC, MJL, jengkolan, MEXICO, TIP, NJW, dsb. Apa yang membedakan diantara semuanya?…. secara prinsip kerja transistor sama saja, namun hal utama yang paling mempengaruhi terhadap kebutuhan audio kita adalah voltasenya, disipasi daya, dan tentu saja harga dari masing-masing transistor tersebut. Baca juga : Kerusakan Umum pada Driver POWER Amplifier OCL 150 watt Untuk itu anda perlu melihat kebutuhan Anda terlebih dahulu sebelum memilih diantara masing-masing type transistor, sehingga nantinya nggak akan ada hal yang sia-sia. Misalnya sebagai contoh : Anda saat ini sudah memiliki sebuah trafo berukuran 5 amper; dengan tegangan output maksimal 32volt…. Nah, dengan adanya trafo yang sebesar itu, maka anda hanya akan sia-sia jika memilih transistor final sanken 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295; hal ini karena transistor type tersebut selain cukup mahal, juga memiliki spesifikasi yang tinggi, yaitu 230v, 17 ampere, dengan daya maksimal 200watt. Kenapa saya bilang sia-sia?. Sia-sianya karena trafo yang anda miliki kurang mencukupi untuk kebutuhan supply arus(kurang ampere) untuk tr final tersebut, sehingga daya outputnya pun tidak akan bisa maksimal; artinya anda hanya buang-buang duit saja. Transistor yang sesuai dengan trafo anda adalah TIP 3055/TIP2955 atau jengkolan 2N3055 dan pasangannya yaitu MJ2955. Tapi kalau trafo Anda adalah produk 5 amper besar/5A murni, maka 1 set sanken 2SC2922 – 2SA1216 mungkin masih sesuai. Paham khan maksud saya?… hehe PERBEDAAN MACAM-MACAM TRANSISTOR FINAL AMPLIFIER Lain hal nya jika Anda memiliki trafo 10amper, yang mampu menyuplai tegangan hingga 60VDC, maka Anda bisa memilih final type 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295 supaya Power amplifier Anda mampu mengeluarkan daya maksimal hingga 400 watt stereo. Apakah hal itu sudah tidak sia-sia?…. Tidak, karena daya keluaran maksimal juga tergantung dari faktor speakernya juga, maka speaker Anda harusnya mampu menampung daya 400watt dengan impedansi 4ohm. Anda bisa menggunakan 2 buah speaker 8 0hm 200 watt yang diparalel. Baru itu namanya tidak sia-sia. Segitu saja basa-basinya, sekarang marilah kita mengenal berbagai type transistor final audio ampifier. Baca juga : Penyebab dan cara mengatasi Suara Mendengung Amplifier Rakitan Berikut mengenai perbedaan berbagai TR final audio amplifier yang banyak digunakan oleh perakit atau penggemar audio Transistor final audio Sanken 2SC2922 – 2SA1216 Sepasang TR final type dari produk sanken ini kayaknya yang paling menjadi primadona diantara para penggemar audio. Selain mudah dijumpai dipasaran, type transistor sanken ini harganya relatif terjangkau, maksimal voltase cukup yaitu hingga 180V dan kuat arus maksimal 17 ampere, mampu mengeluarkan daya hingga 200watt. Type ini juga bisa di gunakan untuk power amplifier luar ruangan yang berdaya besar ribuan watt, juga bagus digunakan untuk audio rumahan. Bagaimana caranya jika akan kita digunakan untuk power audio lapangan berdaya ribuan watt?… Tentu saja tegangan dan kuat arus(ampere) trafo supply perlu ditingkatkan, namun kita juga perlu menggunakan beberapa set sanken 2SC2922 – 2SA1216 untuk menyesuaikan dengan ketersediaan power supplynya. Sedangkan kalau untuk kebutuhan audio ruangan, maka 1 set TR final ini dengan 10 amper trafo sudah sangat baik. Masih ada beberapa type varian TR penguat akhir produk dari sanken yang tentunya tersedia dalam bermacam spsifikasi yaitu termasuk : Sanken 2SC3858 – 2SA1494 => 200 Watt, 200V, 17 Ampere. 2SC3264 – 2SA1295 => 200 Watt, 230V dan 17 Ampere. Transistor final audio TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 Beda dengan SANKEN 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 memiliki bentu fisik yang lebih kecil. Transistor jenis ini juga banyak dipilih oleh penggemar audio untuk menggetarkan lingkungan sekitarnya. Menurut datasheet, type TR final ini mampu menerima tegangan maksimal 230V dengan kuat arus hingga 15 ampere. Namun dengan daya maksimal hanya 150watt, maka daya maksimal dari TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 lebih kecil daripada sanken 2SC2922 dan 2SA1216. Namun meskipun lebih kecil dari sanken 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 bisa menerima arus listrik hingga sebesar 230V. Dengan demikian, transistor ini menurut saya lebih cocok untuk dipakai sebagai TR final untuk power audio skala besar; dengan asumsi mampu menerima strum yang jauh lebih tinggi yang artinya akan lebih tahan panas. Lihat Juga : Harga Speaker Aktif Polytron Multimedia Bluetooth 2019 Transistor final audio NJW0302 – NJW 0281 Transistor type NJW lebih kecil lagi daripada Thosiba, namun memiliki tegangan maksimal yang besar hampir setara dengan THOSIBA 2SC5200 dan 2SA1943 yaitu Voltase maksimal 250V, 15 Amper, dan daya maksimal 150watt. Jika Anda memilih NJW, artinya Anda akan membangun power amp dengan daya yang tinggi. Karena tegangannya tinggi, maka jenis type ini bisa dipakai untuk driver class H. Alasannya class h memakai steper yang menggunakan tegangan versi high sebesar 120V – artinya transistor NJW lebih dingin daripada jika pakai sanken untuk class H. Transistor final audio MOTOROLA MJ15003-15004 dan MJ15024-15025(jengkolan) MJ15003-15004 dan MJ15024-15025 adalah transistor yang dibuat untuk final amplifier yang berdaya sangat besar, yaitu untuk 1 setnya mampu memberikan daya ampli sebesar maksimal 240 watt. Transistor ini berbentuk jengkolan. TR final buatan Motorola ini sama-sama mampu menghasilkan daya hingga 240 watt. Cukup besar bukan?….. Lalu apa yang membedakan?…. Tegangannya maksimalnya-lah yang membedakannya. Kalau MJ15003-15004 mampu menerima tegangan hingga 140V 20A, sedangkan MJ15024-15025 hingga 400V 16 ampere. Sehingga akan lebih dingin jika dibandingkan dengan sanken jika menggunakan tegangan yang sama misalnya 90volt – artinya tentulah lebih awet ….Lha wong harganya saja beda jauh.. hehe Nah anda pilih yang mana?…. Sesuaikan saja dengan kebutuhan anda,,, Transistor final audio MJL21193 – MJL21194 Transistor ini memiliki kemampuan menerima tegangan hingga 250v 16 ampere, dan keluaran daya maksimal hingga 200 watt. Sepertinya setara dengan Sanken 2SC3264 – 2SA1295, dan yang membuat pilihan diantara keduanya adalah harganya. Tapi menurut saya, kalau masing-masing adalah produk asli dan bukan KW, maka keduanya akan sama-sama mantab untuk PA Anda. Jengkolan 2N3055 – MJ2955 dan TIP TIP3055-TIP2955 Kedua jenis transistor final amplifier ini memiliki datasheet yang sama yaitu 100 volt 15 ampere dan 150watt. Kalau saya mendingan memilih yang TIP, karena lebih mudah dipasang pada pendingin, :). Hanya saja, karena body jengkolan adalah logam, maka panas yang dihasilkan lebih cepat di salurkan ke heatsink sehingga tida cepat mengalamipenurunan daya dan berpeluang lebih awet. Kalau Anda memilih jenis transistor ini maka Anda hanya akan membuat sebuah audio ruangan yang sedikit lebih menendang. Namun sekali lagi, hal ini juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Masih banyak lagi merk dan type dari TRansistor final audio yang beredar dipasaran, termasuk : 2SA1103 – 2SC2578; spek datasheet = 100 volt, 7ampere, 70 watt ============ 2SA1105 – 2SC2577; spek datasheet = 120 volt, 9ampere, 90watt ============ 2SA1106 – 2SC2851; spek datasheet = 140volt, 10ampere, 100watt ============ 2SC2580 – 2SA1105; spek datasheet = 120volt, 9 ampere, 90 watt ============ 2SC2581- 2SA1106; spek datasheet = 140 volt, 10ampere, 100watt ============ JENGKOLAN 2N3773 – 2N6609; spek datasheet = 160 volt, 16ampere, 160watt =========== SANKEN 2SA1295 -2SC3264; spek datasheet = 200 volt, 17ampere, 200watt =========== SANKEN 2SA1494-2SC3858; spek datasheet =200volt, 17ampere, 200watt ============ TOSHIBA 2SA1095 – 2SC2565; spek datasheet =160 volt, 15ampere , 150watt ============ Catatan : spesifikasi datasheet V misalnya 160V atau 250V adalah tegangan C dan E, jadi bukan berarti power ampli bisa disuply dengan tegangan secara langsung sebesar itu. Spesifikasi W ( misalnya 200W) adalah disipasi daya, bukan keluaran dalam output. Disipasi daya bisa merujuk kepada operasi aman atau safe operating dari komponen tersebut – jadi artinya komponen tersebut mampu beroperasi hingga batas itu. Misalnya disipasi daya final sanken adalah 200W, maka bisa diartikan bahwa tr final sanken itu mampu atau aman mengeluarkan daya output amplifier hingga sebesar 200W puncak. Jadi bukan berarti kita menggunakan 1set final sanken dengan disipasi daya 200W, maka outputnya pasti 200watt rms. Tidak seperti itu, karena daya terjadi karena P=V.I. Baca juga : Cara menghitung daya keluaran power amplifier. Baca juga : Cara Membuat Box Speaker PLANAR, Skema & kelebihannya Demikian sekilas pembahasan tentang Perbedaan dari berbagai type Transistor Final untuk Power Amplifier, yaitu TR final jenis Jengkolan, merk Sanken, Toshiba, type Mjl, NJW, mexico, mospec, dan TIP. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai macam transistor final amplifier yang umum beredar dipasaran yang bisa Kita manfaatkan sesuai dengan kebutuhan sound sistem.

Read more at www.spiderbeat.com: Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP
Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP 111 Replies Ada bermacam merk dan varian dari transistor yang cocok sebagai penguat akhir atau final untuk power audio yang banyak dijual ditoko elektronika. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi kita para perakit audio, sehingga kita bisa mudah menyesuaikan dengan kebutuhan akan amplifier kita. Dipasaran ada tersedia berbagai merk dan type, misalnya Thosiba, Sanken, MOSPEC, MJL, jengkolan, MEXICO, TIP, NJW, dsb. Apa yang membedakan diantara semuanya?…. secara prinsip kerja transistor sama saja, namun hal utama yang paling mempengaruhi terhadap kebutuhan audio kita adalah voltasenya, disipasi daya, dan tentu saja harga dari masing-masing transistor tersebut. Baca juga : Kerusakan Umum pada Driver POWER Amplifier OCL 150 watt Untuk itu anda perlu melihat kebutuhan Anda terlebih dahulu sebelum memilih diantara masing-masing type transistor, sehingga nantinya nggak akan ada hal yang sia-sia. Misalnya sebagai contoh : Anda saat ini sudah memiliki sebuah trafo berukuran 5 amper; dengan tegangan output maksimal 32volt…. Nah, dengan adanya trafo yang sebesar itu, maka anda hanya akan sia-sia jika memilih transistor final sanken 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295; hal ini karena transistor type tersebut selain cukup mahal, juga memiliki spesifikasi yang tinggi, yaitu 230v, 17 ampere, dengan daya maksimal 200watt. Kenapa saya bilang sia-sia?. Sia-sianya karena trafo yang anda miliki kurang mencukupi untuk kebutuhan supply arus(kurang ampere) untuk tr final tersebut, sehingga daya outputnya pun tidak akan bisa maksimal; artinya anda hanya buang-buang duit saja. Transistor yang sesuai dengan trafo anda adalah TIP 3055/TIP2955 atau jengkolan 2N3055 dan pasangannya yaitu MJ2955. Tapi kalau trafo Anda adalah produk 5 amper besar/5A murni, maka 1 set sanken 2SC2922 – 2SA1216 mungkin masih sesuai. Paham khan maksud saya?… hehe PERBEDAAN MACAM-MACAM TRANSISTOR FINAL AMPLIFIER Lain hal nya jika Anda memiliki trafo 10amper, yang mampu menyuplai tegangan hingga 60VDC, maka Anda bisa memilih final type 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295 supaya Power amplifier Anda mampu mengeluarkan daya maksimal hingga 400 watt stereo. Apakah hal itu sudah tidak sia-sia?…. Tidak, karena daya keluaran maksimal juga tergantung dari faktor speakernya juga, maka speaker Anda harusnya mampu menampung daya 400watt dengan impedansi 4ohm. Anda bisa menggunakan 2 buah speaker 8 0hm 200 watt yang diparalel. Baru itu namanya tidak sia-sia. Segitu saja basa-basinya, sekarang marilah kita mengenal berbagai type transistor final audio ampifier. Baca juga : Penyebab dan cara mengatasi Suara Mendengung Amplifier Rakitan Berikut mengenai perbedaan berbagai TR final audio amplifier yang banyak digunakan oleh perakit atau penggemar audio Transistor final audio Sanken 2SC2922 – 2SA1216 Sepasang TR final type dari produk sanken ini kayaknya yang paling menjadi primadona diantara para penggemar audio. Selain mudah dijumpai dipasaran, type transistor sanken ini harganya relatif terjangkau, maksimal voltase cukup yaitu hingga 180V dan kuat arus maksimal 17 ampere, mampu mengeluarkan daya hingga 200watt. Type ini juga bisa di gunakan untuk power amplifier luar ruangan yang berdaya besar ribuan watt, juga bagus digunakan untuk audio rumahan. Bagaimana caranya jika akan kita digunakan untuk power audio lapangan berdaya ribuan watt?… Tentu saja tegangan dan kuat arus(ampere) trafo supply perlu ditingkatkan, namun kita juga perlu menggunakan beberapa set sanken 2SC2922 – 2SA1216 untuk menyesuaikan dengan ketersediaan power supplynya. Sedangkan kalau untuk kebutuhan audio ruangan, maka 1 set TR final ini dengan 10 amper trafo sudah sangat baik. Masih ada beberapa type varian TR penguat akhir produk dari sanken yang tentunya tersedia dalam bermacam spsifikasi yaitu termasuk : Sanken 2SC3858 – 2SA1494 => 200 Watt, 200V, 17 Ampere. 2SC3264 – 2SA1295 => 200 Watt, 230V dan 17 Ampere. Transistor final audio TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 Beda dengan SANKEN 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 memiliki bentu fisik yang lebih kecil. Transistor jenis ini juga banyak dipilih oleh penggemar audio untuk menggetarkan lingkungan sekitarnya. Menurut datasheet, type TR final ini mampu menerima tegangan maksimal 230V dengan kuat arus hingga 15 ampere. Namun dengan daya maksimal hanya 150watt, maka daya maksimal dari TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 lebih kecil daripada sanken 2SC2922 dan 2SA1216. Namun meskipun lebih kecil dari sanken 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 bisa menerima arus listrik hingga sebesar 230V. Dengan demikian, transistor ini menurut saya lebih cocok untuk dipakai sebagai TR final untuk power audio skala besar; dengan asumsi mampu menerima strum yang jauh lebih tinggi yang artinya akan lebih tahan panas. Lihat Juga : Harga Speaker Aktif Polytron Multimedia Bluetooth 2019 Transistor final audio NJW0302 – NJW 0281 Transistor type NJW lebih kecil lagi daripada Thosiba, namun memiliki tegangan maksimal yang besar hampir setara dengan THOSIBA 2SC5200 dan 2SA1943 yaitu Voltase maksimal 250V, 15 Amper, dan daya maksimal 150watt. Jika Anda memilih NJW, artinya Anda akan membangun power amp dengan daya yang tinggi. Karena tegangannya tinggi, maka jenis type ini bisa dipakai untuk driver class H. Alasannya class h memakai steper yang menggunakan tegangan versi high sebesar 120V – artinya transistor NJW lebih dingin daripada jika pakai sanken untuk class H. Transistor final audio MOTOROLA MJ15003-15004 dan MJ15024-15025(jengkolan) MJ15003-15004 dan MJ15024-15025 adalah transistor yang dibuat untuk final amplifier yang berdaya sangat besar, yaitu untuk 1 setnya mampu memberikan daya ampli sebesar maksimal 240 watt. Transistor ini berbentuk jengkolan. TR final buatan Motorola ini sama-sama mampu menghasilkan daya hingga 240 watt. Cukup besar bukan?….. Lalu apa yang membedakan?…. Tegangannya maksimalnya-lah yang membedakannya. Kalau MJ15003-15004 mampu menerima tegangan hingga 140V 20A, sedangkan MJ15024-15025 hingga 400V 16 ampere. Sehingga akan lebih dingin jika dibandingkan dengan sanken jika menggunakan tegangan yang sama misalnya 90volt – artinya tentulah lebih awet ….Lha wong harganya saja beda jauh.. hehe Nah anda pilih yang mana?…. Sesuaikan saja dengan kebutuhan anda,,, Transistor final audio MJL21193 – MJL21194 Transistor ini memiliki kemampuan menerima tegangan hingga 250v 16 ampere, dan keluaran daya maksimal hingga 200 watt. Sepertinya setara dengan Sanken 2SC3264 – 2SA1295, dan yang membuat pilihan diantara keduanya adalah harganya. Tapi menurut saya, kalau masing-masing adalah produk asli dan bukan KW, maka keduanya akan sama-sama mantab untuk PA Anda. Jengkolan 2N3055 – MJ2955 dan TIP TIP3055-TIP2955 Kedua jenis transistor final amplifier ini memiliki datasheet yang sama yaitu 100 volt 15 ampere dan 150watt. Kalau saya mendingan memilih yang TIP, karena lebih mudah dipasang pada pendingin, :). Hanya saja, karena body jengkolan adalah logam, maka panas yang dihasilkan lebih cepat di salurkan ke heatsink sehingga tida cepat mengalamipenurunan daya dan berpeluang lebih awet. Kalau Anda memilih jenis transistor ini maka Anda hanya akan membuat sebuah audio ruangan yang sedikit lebih menendang. Namun sekali lagi, hal ini juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Masih banyak lagi merk dan type dari TRansistor final audio yang beredar dipasaran, termasuk : 2SA1103 – 2SC2578; spek datasheet = 100 volt, 7ampere, 70 watt ============ 2SA1105 – 2SC2577; spek datasheet = 120 volt, 9ampere, 90watt ============ 2SA1106 – 2SC2851; spek datasheet = 140volt, 10ampere, 100watt ============ 2SC2580 – 2SA1105; spek datasheet = 120volt, 9 ampere, 90 watt ============ 2SC2581- 2SA1106; spek datasheet = 140 volt, 10ampere, 100watt ============ JENGKOLAN 2N3773 – 2N6609; spek datasheet = 160 volt, 16ampere, 160watt =========== SANKEN 2SA1295 -2SC3264; spek datasheet = 200 volt, 17ampere, 200watt =========== SANKEN 2SA1494-2SC3858; spek datasheet =200volt, 17ampere, 200watt ============ TOSHIBA 2SA1095 – 2SC2565; spek datasheet =160 volt, 15ampere , 150watt ============ Catatan : spesifikasi datasheet V misalnya 160V atau 250V adalah tegangan C dan E, jadi bukan berarti power ampli bisa disuply dengan tegangan secara langsung sebesar itu. Spesifikasi W ( misalnya 200W) adalah disipasi daya, bukan keluaran dalam output. Disipasi daya bisa merujuk kepada operasi aman atau safe operating dari komponen tersebut – jadi artinya komponen tersebut mampu beroperasi hingga batas itu. Misalnya disipasi daya final sanken adalah 200W, maka bisa diartikan bahwa tr final sanken itu mampu atau aman mengeluarkan daya output amplifier hingga sebesar 200W puncak. Jadi bukan berarti kita menggunakan 1set final sanken dengan disipasi daya 200W, maka outputnya pasti 200watt rms. Tidak seperti itu, karena daya terjadi karena P=V.I. Baca juga : Cara menghitung daya keluaran power amplifier. Baca juga : Cara Membuat Box Speaker PLANAR, Skema & kelebihannya Demikian sekilas pembahasan tentang Perbedaan dari berbagai type Transistor Final untuk Power Amplifier, yaitu TR final jenis Jengkolan, merk Sanken, Toshiba, type Mjl, NJW, mexico, mospec, dan TIP. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai macam transistor final amplifier yang umum beredar dipasaran yang bisa Kita manfaatkan sesuai dengan kebutuhan sound sistem.

Read more at www.spiderbeat.com: Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP
Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP 111 Replies Ada bermacam merk dan varian dari transistor yang cocok sebagai penguat akhir atau final untuk power audio yang banyak dijual ditoko elektronika. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi kita para perakit audio, sehingga kita bisa mudah menyesuaikan dengan kebutuhan akan amplifier kita. Dipasaran ada tersedia berbagai merk dan type, misalnya Thosiba, Sanken, MOSPEC, MJL, jengkolan, MEXICO, TIP, NJW, dsb. Apa yang membedakan diantara semuanya?…. secara prinsip kerja transistor sama saja, namun hal utama yang paling mempengaruhi terhadap kebutuhan audio kita adalah voltasenya, disipasi daya, dan tentu saja harga dari masing-masing transistor tersebut. Baca juga : Kerusakan Umum pada Driver POWER Amplifier OCL 150 watt Untuk itu anda perlu melihat kebutuhan Anda terlebih dahulu sebelum memilih diantara masing-masing type transistor, sehingga nantinya nggak akan ada hal yang sia-sia. Misalnya sebagai contoh : Anda saat ini sudah memiliki sebuah trafo berukuran 5 amper; dengan tegangan output maksimal 32volt…. Nah, dengan adanya trafo yang sebesar itu, maka anda hanya akan sia-sia jika memilih transistor final sanken 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295; hal ini karena transistor type tersebut selain cukup mahal, juga memiliki spesifikasi yang tinggi, yaitu 230v, 17 ampere, dengan daya maksimal 200watt. Kenapa saya bilang sia-sia?. Sia-sianya karena trafo yang anda miliki kurang mencukupi untuk kebutuhan supply arus(kurang ampere) untuk tr final tersebut, sehingga daya outputnya pun tidak akan bisa maksimal; artinya anda hanya buang-buang duit saja. Transistor yang sesuai dengan trafo anda adalah TIP 3055/TIP2955 atau jengkolan 2N3055 dan pasangannya yaitu MJ2955. Tapi kalau trafo Anda adalah produk 5 amper besar/5A murni, maka 1 set sanken 2SC2922 – 2SA1216 mungkin masih sesuai. Paham khan maksud saya?… hehe PERBEDAAN MACAM-MACAM TRANSISTOR FINAL AMPLIFIER Lain hal nya jika Anda memiliki trafo 10amper, yang mampu menyuplai tegangan hingga 60VDC, maka Anda bisa memilih final type 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295 supaya Power amplifier Anda mampu mengeluarkan daya maksimal hingga 400 watt stereo. Apakah hal itu sudah tidak sia-sia?…. Tidak, karena daya keluaran maksimal juga tergantung dari faktor speakernya juga, maka speaker Anda harusnya mampu menampung daya 400watt dengan impedansi 4ohm. Anda bisa menggunakan 2 buah speaker 8 0hm 200 watt yang diparalel. Baru itu namanya tidak sia-sia. Segitu saja basa-basinya, sekarang marilah kita mengenal berbagai type transistor final audio ampifier. Baca juga : Penyebab dan cara mengatasi Suara Mendengung Amplifier Rakitan Berikut mengenai perbedaan berbagai TR final audio amplifier yang banyak digunakan oleh perakit atau penggemar audio Transistor final audio Sanken 2SC2922 – 2SA1216 Sepasang TR final type dari produk sanken ini kayaknya yang paling menjadi primadona diantara para penggemar audio. Selain mudah dijumpai dipasaran, type transistor sanken ini harganya relatif terjangkau, maksimal voltase cukup yaitu hingga 180V dan kuat arus maksimal 17 ampere, mampu mengeluarkan daya hingga 200watt. Type ini juga bisa di gunakan untuk power amplifier luar ruangan yang berdaya besar ribuan watt, juga bagus digunakan untuk audio rumahan. Bagaimana caranya jika akan kita digunakan untuk power audio lapangan berdaya ribuan watt?… Tentu saja tegangan dan kuat arus(ampere) trafo supply perlu ditingkatkan, namun kita juga perlu menggunakan beberapa set sanken 2SC2922 – 2SA1216 untuk menyesuaikan dengan ketersediaan power supplynya. Sedangkan kalau untuk kebutuhan audio ruangan, maka 1 set TR final ini dengan 10 amper trafo sudah sangat baik. Masih ada beberapa type varian TR penguat akhir produk dari sanken yang tentunya tersedia dalam bermacam spsifikasi yaitu termasuk : Sanken 2SC3858 – 2SA1494 => 200 Watt, 200V, 17 Ampere. 2SC3264 – 2SA1295 => 200 Watt, 230V dan 17 Ampere. Transistor final audio TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 Beda dengan SANKEN 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 memiliki bentu fisik yang lebih kecil. Transistor jenis ini juga banyak dipilih oleh penggemar audio untuk menggetarkan lingkungan sekitarnya. Menurut datasheet, type TR final ini mampu menerima tegangan maksimal 230V dengan kuat arus hingga 15 ampere. Namun dengan daya maksimal hanya 150watt, maka daya maksimal dari TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 lebih kecil daripada sanken 2SC2922 dan 2SA1216. Namun meskipun lebih kecil dari sanken 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 bisa menerima arus listrik hingga sebesar 230V. Dengan demikian, transistor ini menurut saya lebih cocok untuk dipakai sebagai TR final untuk power audio skala besar; dengan asumsi mampu menerima strum yang jauh lebih tinggi yang artinya akan lebih tahan panas. Lihat Juga : Harga Speaker Aktif Polytron Multimedia Bluetooth 2019 Transistor final audio NJW0302 – NJW 0281 Transistor type NJW lebih kecil lagi daripada Thosiba, namun memiliki tegangan maksimal yang besar hampir setara dengan THOSIBA 2SC5200 dan 2SA1943 yaitu Voltase maksimal 250V, 15 Amper, dan daya maksimal 150watt. Jika Anda memilih NJW, artinya Anda akan membangun power amp dengan daya yang tinggi. Karena tegangannya tinggi, maka jenis type ini bisa dipakai untuk driver class H. Alasannya class h memakai steper yang menggunakan tegangan versi high sebesar 120V – artinya transistor NJW lebih dingin daripada jika pakai sanken untuk class H. Transistor final audio MOTOROLA MJ15003-15004 dan MJ15024-15025(jengkolan) MJ15003-15004 dan MJ15024-15025 adalah transistor yang dibuat untuk final amplifier yang berdaya sangat besar, yaitu untuk 1 setnya mampu memberikan daya ampli sebesar maksimal 240 watt. Transistor ini berbentuk jengkolan. TR final buatan Motorola ini sama-sama mampu menghasilkan daya hingga 240 watt. Cukup besar bukan?….. Lalu apa yang membedakan?…. Tegangannya maksimalnya-lah yang membedakannya. Kalau MJ15003-15004 mampu menerima tegangan hingga 140V 20A, sedangkan MJ15024-15025 hingga 400V 16 ampere. Sehingga akan lebih dingin jika dibandingkan dengan sanken jika menggunakan tegangan yang sama misalnya 90volt – artinya tentulah lebih awet ….Lha wong harganya saja beda jauh.. hehe Nah anda pilih yang mana?…. Sesuaikan saja dengan kebutuhan anda,,, Transistor final audio MJL21193 – MJL21194 Transistor ini memiliki kemampuan menerima tegangan hingga 250v 16 ampere, dan keluaran daya maksimal hingga 200 watt. Sepertinya setara dengan Sanken 2SC3264 – 2SA1295, dan yang membuat pilihan diantara keduanya adalah harganya. Tapi menurut saya, kalau masing-masing adalah produk asli dan bukan KW, maka keduanya akan sama-sama mantab untuk PA Anda. Jengkolan 2N3055 – MJ2955 dan TIP TIP3055-TIP2955 Kedua jenis transistor final amplifier ini memiliki datasheet yang sama yaitu 100 volt 15 ampere dan 150watt. Kalau saya mendingan memilih yang TIP, karena lebih mudah dipasang pada pendingin, :). Hanya saja, karena body jengkolan adalah logam, maka panas yang dihasilkan lebih cepat di salurkan ke heatsink sehingga tida cepat mengalamipenurunan daya dan berpeluang lebih awet. Kalau Anda memilih jenis transistor ini maka Anda hanya akan membuat sebuah audio ruangan yang sedikit lebih menendang. Namun sekali lagi, hal ini juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Masih banyak lagi merk dan type dari TRansistor final audio yang beredar dipasaran, termasuk : 2SA1103 – 2SC2578; spek datasheet = 100 volt, 7ampere, 70 watt ============ 2SA1105 – 2SC2577; spek datasheet = 120 volt, 9ampere, 90watt ============ 2SA1106 – 2SC2851; spek datasheet = 140volt, 10ampere, 100watt ============ 2SC2580 – 2SA1105; spek datasheet = 120volt, 9 ampere, 90 watt ============ 2SC2581- 2SA1106; spek datasheet = 140 volt, 10ampere, 100watt ============ JENGKOLAN 2N3773 – 2N6609; spek datasheet = 160 volt, 16ampere, 160watt =========== SANKEN 2SA1295 -2SC3264; spek datasheet = 200 volt, 17ampere, 200watt =========== SANKEN 2SA1494-2SC3858; spek datasheet =200volt, 17ampere, 200watt ============ TOSHIBA 2SA1095 – 2SC2565; spek datasheet =160 volt, 15ampere , 150watt ============ Catatan : spesifikasi datasheet V misalnya 160V atau 250V adalah tegangan C dan E, jadi bukan berarti power ampli bisa disuply dengan tegangan secara langsung sebesar itu. Spesifikasi W ( misalnya 200W) adalah disipasi daya, bukan keluaran dalam output. Disipasi daya bisa merujuk kepada operasi aman atau safe operating dari komponen tersebut – jadi artinya komponen tersebut mampu beroperasi hingga batas itu. Misalnya disipasi daya final sanken adalah 200W, maka bisa diartikan bahwa tr final sanken itu mampu atau aman mengeluarkan daya output amplifier hingga sebesar 200W puncak. Jadi bukan berarti kita menggunakan 1set final sanken dengan disipasi daya 200W, maka outputnya pasti 200watt rms. Tidak seperti itu, karena daya terjadi karena P=V.I. Baca juga : Cara menghitung daya keluaran power amplifier. Baca juga : Cara Membuat Box Speaker PLANAR, Skema & kelebihannya Demikian sekilas pembahasan tentang Perbedaan dari berbagai type Transistor Final untuk Power Amplifier, yaitu TR final jenis Jengkolan, merk Sanken, Toshiba, type Mjl, NJW, mexico, mospec, dan TIP. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai macam transistor final amplifier yang umum beredar dipasaran yang bisa Kita manfaatkan sesuai dengan kebutuhan sound sistem.

Read more at www.spiderbeat.com: Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP
Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP 111 Replies Ada bermacam merk dan varian dari transistor yang cocok sebagai penguat akhir atau final untuk power audio yang banyak dijual ditoko elektronika. Hal ini tentu saja sangat bagus bagi kita para perakit audio, sehingga kita bisa mudah menyesuaikan dengan kebutuhan akan amplifier kita. Dipasaran ada tersedia berbagai merk dan type, misalnya Thosiba, Sanken, MOSPEC, MJL, jengkolan, MEXICO, TIP, NJW, dsb. Apa yang membedakan diantara semuanya?…. secara prinsip kerja transistor sama saja, namun hal utama yang paling mempengaruhi terhadap kebutuhan audio kita adalah voltasenya, disipasi daya, dan tentu saja harga dari masing-masing transistor tersebut. Baca juga : Kerusakan Umum pada Driver POWER Amplifier OCL 150 watt Untuk itu anda perlu melihat kebutuhan Anda terlebih dahulu sebelum memilih diantara masing-masing type transistor, sehingga nantinya nggak akan ada hal yang sia-sia. Misalnya sebagai contoh : Anda saat ini sudah memiliki sebuah trafo berukuran 5 amper; dengan tegangan output maksimal 32volt…. Nah, dengan adanya trafo yang sebesar itu, maka anda hanya akan sia-sia jika memilih transistor final sanken 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295; hal ini karena transistor type tersebut selain cukup mahal, juga memiliki spesifikasi yang tinggi, yaitu 230v, 17 ampere, dengan daya maksimal 200watt. Kenapa saya bilang sia-sia?. Sia-sianya karena trafo yang anda miliki kurang mencukupi untuk kebutuhan supply arus(kurang ampere) untuk tr final tersebut, sehingga daya outputnya pun tidak akan bisa maksimal; artinya anda hanya buang-buang duit saja. Transistor yang sesuai dengan trafo anda adalah TIP 3055/TIP2955 atau jengkolan 2N3055 dan pasangannya yaitu MJ2955. Tapi kalau trafo Anda adalah produk 5 amper besar/5A murni, maka 1 set sanken 2SC2922 – 2SA1216 mungkin masih sesuai. Paham khan maksud saya?… hehe PERBEDAAN MACAM-MACAM TRANSISTOR FINAL AMPLIFIER Lain hal nya jika Anda memiliki trafo 10amper, yang mampu menyuplai tegangan hingga 60VDC, maka Anda bisa memilih final type 2SC3264 dan pasangannya 2SA1295 supaya Power amplifier Anda mampu mengeluarkan daya maksimal hingga 400 watt stereo. Apakah hal itu sudah tidak sia-sia?…. Tidak, karena daya keluaran maksimal juga tergantung dari faktor speakernya juga, maka speaker Anda harusnya mampu menampung daya 400watt dengan impedansi 4ohm. Anda bisa menggunakan 2 buah speaker 8 0hm 200 watt yang diparalel. Baru itu namanya tidak sia-sia. Segitu saja basa-basinya, sekarang marilah kita mengenal berbagai type transistor final audio ampifier. Baca juga : Penyebab dan cara mengatasi Suara Mendengung Amplifier Rakitan Berikut mengenai perbedaan berbagai TR final audio amplifier yang banyak digunakan oleh perakit atau penggemar audio Transistor final audio Sanken 2SC2922 – 2SA1216 Sepasang TR final type dari produk sanken ini kayaknya yang paling menjadi primadona diantara para penggemar audio. Selain mudah dijumpai dipasaran, type transistor sanken ini harganya relatif terjangkau, maksimal voltase cukup yaitu hingga 180V dan kuat arus maksimal 17 ampere, mampu mengeluarkan daya hingga 200watt. Type ini juga bisa di gunakan untuk power amplifier luar ruangan yang berdaya besar ribuan watt, juga bagus digunakan untuk audio rumahan. Bagaimana caranya jika akan kita digunakan untuk power audio lapangan berdaya ribuan watt?… Tentu saja tegangan dan kuat arus(ampere) trafo supply perlu ditingkatkan, namun kita juga perlu menggunakan beberapa set sanken 2SC2922 – 2SA1216 untuk menyesuaikan dengan ketersediaan power supplynya. Sedangkan kalau untuk kebutuhan audio ruangan, maka 1 set TR final ini dengan 10 amper trafo sudah sangat baik. Masih ada beberapa type varian TR penguat akhir produk dari sanken yang tentunya tersedia dalam bermacam spsifikasi yaitu termasuk : Sanken 2SC3858 – 2SA1494 => 200 Watt, 200V, 17 Ampere. 2SC3264 – 2SA1295 => 200 Watt, 230V dan 17 Ampere. Transistor final audio TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 Beda dengan SANKEN 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 memiliki bentu fisik yang lebih kecil. Transistor jenis ini juga banyak dipilih oleh penggemar audio untuk menggetarkan lingkungan sekitarnya. Menurut datasheet, type TR final ini mampu menerima tegangan maksimal 230V dengan kuat arus hingga 15 ampere. Namun dengan daya maksimal hanya 150watt, maka daya maksimal dari TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 lebih kecil daripada sanken 2SC2922 dan 2SA1216. Namun meskipun lebih kecil dari sanken 2SC2922 dan 2SA1216, TOSHIBA 2SC5200 dan 2SA1943 bisa menerima arus listrik hingga sebesar 230V. Dengan demikian, transistor ini menurut saya lebih cocok untuk dipakai sebagai TR final untuk power audio skala besar; dengan asumsi mampu menerima strum yang jauh lebih tinggi yang artinya akan lebih tahan panas. Lihat Juga : Harga Speaker Aktif Polytron Multimedia Bluetooth 2019 Transistor final audio NJW0302 – NJW 0281 Transistor type NJW lebih kecil lagi daripada Thosiba, namun memiliki tegangan maksimal yang besar hampir setara dengan THOSIBA 2SC5200 dan 2SA1943 yaitu Voltase maksimal 250V, 15 Amper, dan daya maksimal 150watt. Jika Anda memilih NJW, artinya Anda akan membangun power amp dengan daya yang tinggi. Karena tegangannya tinggi, maka jenis type ini bisa dipakai untuk driver class H. Alasannya class h memakai steper yang menggunakan tegangan versi high sebesar 120V – artinya transistor NJW lebih dingin daripada jika pakai sanken untuk class H. Transistor final audio MOTOROLA MJ15003-15004 dan MJ15024-15025(jengkolan) MJ15003-15004 dan MJ15024-15025 adalah transistor yang dibuat untuk final amplifier yang berdaya sangat besar, yaitu untuk 1 setnya mampu memberikan daya ampli sebesar maksimal 240 watt. Transistor ini berbentuk jengkolan. TR final buatan Motorola ini sama-sama mampu menghasilkan daya hingga 240 watt. Cukup besar bukan?….. Lalu apa yang membedakan?…. Tegangannya maksimalnya-lah yang membedakannya. Kalau MJ15003-15004 mampu menerima tegangan hingga 140V 20A, sedangkan MJ15024-15025 hingga 400V 16 ampere. Sehingga akan lebih dingin jika dibandingkan dengan sanken jika menggunakan tegangan yang sama misalnya 90volt – artinya tentulah lebih awet ….Lha wong harganya saja beda jauh.. hehe Nah anda pilih yang mana?…. Sesuaikan saja dengan kebutuhan anda,,, Transistor final audio MJL21193 – MJL21194 Transistor ini memiliki kemampuan menerima tegangan hingga 250v 16 ampere, dan keluaran daya maksimal hingga 200 watt. Sepertinya setara dengan Sanken 2SC3264 – 2SA1295, dan yang membuat pilihan diantara keduanya adalah harganya. Tapi menurut saya, kalau masing-masing adalah produk asli dan bukan KW, maka keduanya akan sama-sama mantab untuk PA Anda. Jengkolan 2N3055 – MJ2955 dan TIP TIP3055-TIP2955 Kedua jenis transistor final amplifier ini memiliki datasheet yang sama yaitu 100 volt 15 ampere dan 150watt. Kalau saya mendingan memilih yang TIP, karena lebih mudah dipasang pada pendingin, :). Hanya saja, karena body jengkolan adalah logam, maka panas yang dihasilkan lebih cepat di salurkan ke heatsink sehingga tida cepat mengalamipenurunan daya dan berpeluang lebih awet. Kalau Anda memilih jenis transistor ini maka Anda hanya akan membuat sebuah audio ruangan yang sedikit lebih menendang. Namun sekali lagi, hal ini juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan. Masih banyak lagi merk dan type dari TRansistor final audio yang beredar dipasaran, termasuk : 2SA1103 – 2SC2578; spek datasheet = 100 volt, 7ampere, 70 watt ============ 2SA1105 – 2SC2577; spek datasheet = 120 volt, 9ampere, 90watt ============ 2SA1106 – 2SC2851; spek datasheet = 140volt, 10ampere, 100watt ============ 2SC2580 – 2SA1105; spek datasheet = 120volt, 9 ampere, 90 watt ============ 2SC2581- 2SA1106; spek datasheet = 140 volt, 10ampere, 100watt ============ JENGKOLAN 2N3773 – 2N6609; spek datasheet = 160 volt, 16ampere, 160watt =========== SANKEN 2SA1295 -2SC3264; spek datasheet = 200 volt, 17ampere, 200watt =========== SANKEN 2SA1494-2SC3858; spek datasheet =200volt, 17ampere, 200watt ============ TOSHIBA 2SA1095 – 2SC2565; spek datasheet =160 volt, 15ampere , 150watt ============ Catatan : spesifikasi datasheet V misalnya 160V atau 250V adalah tegangan C dan E, jadi bukan berarti power ampli bisa disuply dengan tegangan secara langsung sebesar itu. Spesifikasi W ( misalnya 200W) adalah disipasi daya, bukan keluaran dalam output. Disipasi daya bisa merujuk kepada operasi aman atau safe operating dari komponen tersebut – jadi artinya komponen tersebut mampu beroperasi hingga batas itu. Misalnya disipasi daya final sanken adalah 200W, maka bisa diartikan bahwa tr final sanken itu mampu atau aman mengeluarkan daya output amplifier hingga sebesar 200W puncak. Jadi bukan berarti kita menggunakan 1set final sanken dengan disipasi daya 200W, maka outputnya pasti 200watt rms. Tidak seperti itu, karena daya terjadi karena P=V.I. Baca juga : Cara menghitung daya keluaran power amplifier. Baca juga : Cara Membuat Box Speaker PLANAR, Skema & kelebihannya Demikian sekilas pembahasan tentang Perbedaan dari berbagai type Transistor Final untuk Power Amplifier, yaitu TR final jenis Jengkolan, merk Sanken, Toshiba, type Mjl, NJW, mexico, mospec, dan TIP. Hal ini bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai macam transistor final amplifier yang umum beredar dipasaran yang bisa Kita manfaatkan sesuai dengan kebutuhan sound sistem.

Read more at www.spiderbeat.com: Perbedaan jenis Transistor Final Power, Jengkolan Sanken, Toshiba, Mjl, NJW, dan TIP

No comments:

Post a Comment